Senandungmu dari balik awan
menggugah tetes embun yang mulai menitik...
Semburatnya cahaya bulan di
keheningan jingga hingga ranum senyum melebar disepanjang awan bergulung...
Cakrawala membentang luas menunggu
hari esok...
Biarkan Aku hadir disetiap nafasmu...
Izinkan Aku masuk dalam hidupmu, dan...
Berteduh
didalam hatimu...
Biarkan Aku tenggelam dalam lautan cintamu...
Biarkan
cinta itu tambah dijiwamu dan bersemayam dihati paling dalam karena ketulusan
hatiku mencintaimu...
Kerinduan adalah tali yang tak
pernah putus merentang ditiang hati dan ditiang mimpi...
Dibatas-batas kerinduan dan
kehampaan tak terasa air mata menetes dipipi ini...
Aku benci
menghabiskan malam-malamku saat ini...
Mengapa Aku membencinya?
Karena Aku harus menghabiskannya dengan selimut
kerinduanku padamu...
Pada mentari yang menyambut pagi...
Pada kicauan burung yang setia
menyapa...
Mengapa rindu ini masih tertahan?
Bantu Aku untuk
membenci waktu...
Karena disaat bersamaan, Aku terlalu merindukanmu...
Untuk pagi
ini...
Rindu dan
temu masih belum ingin bersekutu...
Maka sekali
lagi, hati ini dipaksa untuk bersabar...
Lagiiiiii...
Bye : F R y