Sabtu, 16 Mei 2015

Kerinduanku



Senandungmu dari balik awan menggugah tetes embun yang mulai menitik...
Semburatnya cahaya bulan di keheningan jingga hingga ranum senyum melebar disepanjang awan bergulung...
Cakrawala membentang luas menunggu hari esok...
        Biarkan Aku hadir disetiap nafasmu...
        Izinkan Aku masuk dalam hidupmu, dan...
        Berteduh didalam hatimu...
Biarkan Aku tenggelam dalam lautan cintamu...
        Biarkan cinta itu tambah dijiwamu dan bersemayam dihati paling dalam karena ketulusan hatiku mencintaimu...

Kerinduan adalah tali yang tak pernah putus merentang ditiang hati dan ditiang mimpi...
Dibatas-batas kerinduan dan kehampaan tak terasa air mata menetes dipipi ini...
        Aku benci menghabiskan malam-malamku saat ini...
        Mengapa Aku membencinya?
        Karena Aku harus menghabiskannya dengan selimut kerinduanku padamu...
Pada mentari yang menyambut pagi...
Pada kicauan burung yang setia menyapa...
Mengapa rindu ini masih tertahan?
Bantu Aku untuk membenci waktu...
Karena disaat bersamaan, Aku terlalu merindukanmu...
        Untuk pagi ini...
        Rindu dan temu masih belum ingin bersekutu...
        Maka sekali lagi, hati ini dipaksa untuk bersabar...
        Lagiiiiii...




Bye : F R y